Selasa, 31 Mei 2016

JARING - JARING MIMPI

Diakon Dickyandi Yosafat Mau Leto, Pr
 








Telah kau sudahi segalanya
tentang kisah dan kasih
tentang ingin juga angan
balada penuh keluh

Telah kau sudahi segalanya
memintal kata menjadikannya
sajak penuh sembilu
pada jedah waktu paling pilu

Telah kau kekalkan doamu
air matamu menjelma mata air
mengalir mengairi kehidupan
kau gubah menjadi puisi
kidung merdu
serupa jubahmu; putih nan suci

Hari ini, sebelum matahari membenam pada langit jingga
sebelum Mei membawa Maria meleburkan senja
Kudaraskan sejumput rindu barangkali sebagai bekal di jalanmu
Pun jenang kenangan yang terlampau parau

Rapikan altarmu. Kita habiskan anggur sebelum kau merapal firman
menuju haribaanmu yang paling agung
jangan takut; sebab Tuhan mengenal engkau!

Malang, 31 Mei 2016

Selasa, 24 Mei 2016

HENING


Sebelum mentari mengusap wajahnya
Ada yang mesti kita bicarakan
Tak perlu. Aku tahu maksudmu.
Kau salah. Tidak!

Aku tetap menunggumu di sini
Kalau tak sempat,
kirimkan saja puisimu
Barangkali aku bisa memelukmu di sana!

(JKT - Malang, 2016)

Senin, 23 Mei 2016

HAR(APA)N


Kembali kuhitung langkah
Setiap jengkal tanah
Menawarkan harap

Menukik pikir
Saling silang
Membawaku jelajahi
Langit
Yang nampak mati

Ah, mestinya tiada tapi
Sebab ia bukan tanya
Mengapa kau ada disini?


10 Mei 2016
(Di atas Bus Rute Malang-Solo)

Minggu, 22 Mei 2016

UNTUKMU; GADISKU!


Aku sedang memesan
ilalang
Menyamai di pekarang
rumah
persis di beranda,
Tempat aku menyeduh
puisi
Entah tentang apa?

ia terus terjaga sepanjang
malam
Menunggu bibirmu
Menempel pada cangkir kopi
Tempat kita mencumbui pagi

Ah, begini saja;
aku juga ingin mencinta
kepada puisi dan
iramanya
Kepada kopi dan
aromanya
Bak ombak menderu
di bibir pantai
yang hanya mencinati
cintamu
dengan sederhana!

Solo, 12 Mei 2016
Saat Senja Bertelut di Kaki
Bukit

Sabtu, 21 Mei 2016

ORAS LORON MALIRIN

: Saat Senja

Gerimis mengundang tanya
Waktu kita nyanyikan lagu rindu
Bolelebo
Rasa girang dan
berdendang,
pulang e....

Malang, 2016